Tahukah anda bahwa ada penelitian di Stanford Research Institute mengatakan bahwa uang yang dihasilkan dari seluruh kerja keras anda ditentukan hanya 12,5% oleh pengetahuan dan 87,5% oleh kemampuan anda berelasi dengan orang lain. Bahkan Teddy Roosevelt pernah mengatakan bahwa “Bahan dasar terpenting dalam kunci kesukesan adalah tahu cara menjalin relasi dengan orang lain. Bahkan John C Maxwell dalam bukunya Winning Attitude pernah menceritakan”Mengapa Pelanggan Tidak lagi datang, yaitu 1% karena meninggal, 3% karena pindah, 5% persahabatan dengan yang lain, 9% karena faktor persaingan (harga), 14% faktor ketidakpuasan terhadap produk dan namun 68% tidak lagi datang karena beberapa petugas bersikap acuh tak acuh terhadap mereka.” Wow, ini menarik. Ini seakan-akan hubungan sang sales yang tidak bagus bahkan cenderung cuek maka masa depan anda akan terhambat. Ini ada penelitian lainnya yang lebih menarik mengenai cara kita memandang orang lain akan mempengaruhi masa depan kita.
Telemetrics International mengadakan penelitian atas orang yang baik yang berhasil menaiki jenang karir dalam perusahaan. Total ada 16.000 eksekutif yang dipelajari. Ada dua kelompok besar yang muncul. Satu kelompok adalah yang berprestasi tinggi (juga memiliki sikap mental positif yang sangat bagus) dan kelompok kedua adalah yang berprestasi rendah (memiliki sikap mental yang kurang bagus). Ternyata Eksekutif yang berprestasi tinggi biasanya memperhatikan orang lain sekaligus mengejar prestasi dan memperhatikan bagaimana perusahaan agar untung. Sedangkan eksekutif yang prestasi rendah terus mengkhawatirkan rasa aman mereka sehingga tidak bisa memikirkan hal lainnya. Eksekutif yang prestasi tinggi juga memandang bawahan mereka dengan optimis, sedangkan eksekutif yang prestasi rendah tidak percaya kepada kemampuan bawahan mereka. Juga eksekutif yang prestasi tinggi akan meminta masukan kepada bawahan sedangan eksekutif prestasi rendah cenderung mengabaikannya. Dan Eksekutif prestasi tinggi adalah pendengar yang baik sedangkan eksekutif prestasi rendah cenderung menghindar komunikasi dan mengandalkan buku Standar operating prosedur yang ada.
Ini juga terjadi dengan klien yang saya coach secara pribadi serta dari para pesertapelatihan motivasi, sales, Secret of Wealthy Mindset dan lainnya, ada yang ingin mendapatkan uang sangat banyak dan prestasi tinggi tetapi dilain pihak mempunyai hutang yang sangat banyak. Tak jarang saat mereka sedang mengejar penjualan, terkadang mereka mendadak terfokus sama hutang yang mereka punyai. Pikiran kita tidak bisa memikirkankedua hal sekaligus saat bersamaan. Ketika anda tergoda memikirkan hal negatif seperti hutang, kadang perasaan emosi anda juga menjadi jelek sehingga andasulit untuk bisa semangat lagi. Saya mengambil perumpamaan, coba tangan anda diangkat dan anda perhatikan punggung telapak anda. Fokus hanya kepada punggung telapak tangan anda saja dan tidak boleh mengalihkan fokus anda. Saat anda melihat punggung telapak tangan anda, apakah anda bisa melihat tangan dengan jelas? Pasti bisa! Tapi apakah anda bisa melihat ke depan atau kejauhan dengan jelas? Tidak bisa melihat dengan jelas.
Tapi bisa melihat. Sebaliknya bila anda melihat kejauhan, apakah anda bisa melihat punggung tangan anda dengan jelas? Saya yakin tidak bisa dengan jelas. Tetapi anda bisa melihat kejauhan dengan jelas. Bila kita ibaratkan ini adalah hutang atau problem anda, ketika andafokus dengan hutang atau problem anda, apakah anda bisa fokus dengan masa depan anda atau hal lainnya? Pasti tidak bisa. Begitu juga sebaliknya. Sangat saya sarankan begitu anda mulai melihat fokus masa depan anda dan tergoda untuk memikirkan problem anda, segera alihkan fokus anda dan kembalikan fokus anda. Bila anda kesulitan, saya menganjurkan anda mengatakan dengan keras sambil menaruh tangan anda di dada anda dan katakan “Pikiran saya, perkataan saya, perasaan saya menciptakan Realitas kehidupan saya. Saya yang mengendalikan hidup saya”
Kembali lagi tentang relasi, saya hanya memberikan beberapa tips sederhana untuk mempunyai kemampuan relasi dengan orang lain. Memahami orang lain dengan cara membuatorang lain merasa menjadi orang penting dan itu dilakukan dengan anda mendengarkan orang lain lebih baik. Perhatikan mata anda, jangan menoleh kemanapun. Fokus hanya kepada orang tersebut. Jaga keakraban, banyaklah memuji orang lain dengan tulis dan sering-sering sebut namanya. Berterima kasihlahdengan tulus pada setiap hal. Bila anda bisa melakukan dengan baik, maka kualitas percakapan anda juga akan terjaga dengan baik.
0 comments:
Post a Comment