Secara rinci, fungsi manajemen tersebut dibagi menjadi beberapa hal berikut.
1. Adanya Pembagian Kerja yang Jelas (Division of Work)
2. Menumbuhkan Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
3. Membangkitkan Sikap Disiplin (Discipline)
4. Manajemen Mengatur Tentang Adanya Kesatuan Perintah (Unity of comand)
5. Manajemen Mengatur Tentang Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)
6. Manajemen Mengajarkan untuk Mengutamakan Kepentingan Organisasi (Subordination of individual interest to general interest).
7. Manajemen Mempermudah Penggajian Pegawai (Remuneration)
8. Manajemen Mengatur Tentang Pemusatan (Centralization)
9. Manajemen Menentukan adanya Hierarki/Tingkatan (Scalar Chain)
10. Manajemen Menumbuhkan Adanya Ketertiban (Order)
11. Manajemen Melatih Adanya Kejujuran dan Keadilan (Equity)
12. Manajemen Memungkinkan Adanya Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Turn Over of Personnel)
13. Manajemen Menumbuhkan Prakarsa (Initiative)
Pengertian Manajemen.
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Proses Manajemen
Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
1. Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
2. Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
3. Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan masalah. Sementara itu
Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.
Tingkatan Manajemen Dan Manajer Dan Keterampilan Manajer
Tingkatan manajemen dan manajer.
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
2. Keterampilan Kemanusiaan
3. Keterampilan Administrasi
4. Keterampilan Teknik
Bidang-Bidang Manajemen
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial seperti planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan) dan controlling (pengawasan) terhadap sistem-sistem produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan barang. Oleh karenanya dalam kegiatan manajemen produksi harus melalui proses sebagai berikut.
a. Pemilihan (selecting)
adalah keputusan yang menyangkut pemilihan proses produksi dari berbagai barang yang akan diproduksi atau disediakan. Maksudnya, memilih bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.
b. Perancangan (engineering)
adalah keputusan yang menyangkut penggunaan metode-metode pelaksanaan suatu proses produksi atau cara kerja untuk memproduksi barang.
c. Pengoperasian (operating)
adalah kegiatan riil untuk mewujudkan rencana kerja atau pelaksanaan proses kegiatan produksi barang.
d. Pengawasan (controlling)
adalah prosedur-prosedur yang menyangkut pengambilan tindakan korektif dalam kegiatan produksi barang atau penyediaan jasa.
e. Pembaharuan (inovating)
adalah kegiatan untuk memperbaiki yang diperlukan dalam sistem produksi berdasarkan perubahan permintaan, tujuan organisasi, teknologi, maupun manajemen.
Adapun penerapan fungsi manajemen produksi dapat diuraikan sebagai berikut.
Fungsi perencanaan produksi
a. adalah kegiatan untuk merencanakan penentuan kualitas dan kuantitas barang yang akan diproduksi, merancang sistem transformasi, menjadwalkan berbagai aktivitas, serta menetapkan berbagai ukuran dan kriteria yang sangat diperlukan untuk kepentingan produksi.
b. Fungsi pengorganisasian dalam produksi,
mencakup kegiatan untuk merancang struktur organisasi produksi, menyiapkan dan menetapkan kriteria bagi staf yang menjabat dalam struktur organisasi, mendelegasikan wewenang serta menetapkan pola agar tercipta keserasian kerja antarsubsistem.
c. Fungsi penggerakan dalam produksi,
mencakup usaha untuk memotivasi, memberi perintah, mengarahkan kegiatan produksi, mengoordinasikan tiap bagian, dan mengoptimalkan berbagai sistem transformasi.
d. Fungsi pengendalian dalam produksi
adalah melakukan tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan produksi.
Pendekatan dalam manajemen produksi bertujuan untuk menghasilkan produk yang baik, dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut.
a. Pendekatan pragmatis,
artinya manajemen produksi merupakan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan standar yang diinginkan, baik kualitas maupun kuantitasnya.
b. Pendekatan Iptek,
artinya pendekatan yang menitikberatkan pada pemakaian konsep matematika modern terhadap kasus yang ada hubungannya dengan proses produksi.
c. Pendekatan atas dasar siklus kehidupan industri,
artinya sistem produksi dipandang sebagai suatu organisme yang diawali oleh proses pertumbuhan operasi, proses pendewasaan sistem terhadap posisi tertentu, dan diakhiri oleh proses pelapukan sistem.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan penciptaan dan penyerahan barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat, agar dapat memperluas pasar bagi kemajuan suatu perusahaan ataupun industri.
Penerapan manajemen dalam bidang pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
a. Perencanaan pemasaran, mencakup perencanaan di bidang produksi, pasar, dan pemilihan saluran pemasaran yang tepat dalam pendistribusian produk. Pengorganisasian pemasaran yaitu meciptakan dan memelihara struktur organisasi penjualan yang baik, yang harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
b. Penggerakan pemasaran, antara lain:
- mendorong pegawai dan tenaga penjual melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin,
- kepemimpinan yang kuat dan menyenangkan,
- supervisi serta pengawasan yang baik dalam kegiatan pemasaran,
- sikap manajer dan pegawainya dalam melayani pemasanan,
- komunikasi yang baik dalam kegiatan pemasaran.
c. Pengawasan pemasaran, artinya pengawasan terhadap seluruh usaha-usaha pemasaran. Untuk melaksanakan pengawasan, diperlukan data-data dan informasi yang lengkap dan objektif. Selain itu pengawasan hendaklah disertai pula penilaian atas hasil-hasil yang diperoleh akibat penerapan manajemen yang efektif dan efisien di bidang pemasaran.
Adapun fungsi pemasaran meliputi kegiatan penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, penentuan standar, pembiayaan, penanggungan risiko, pengumpulan dan keterangan pasar.
3. Manajemen Personalia
Manajemen personalia atau manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai ruang lingkup manajemen personalia yang meliputi kegiatan berikut ini.
a. Pengadaan pegawai (recruitment),
adalah kegiatan yang menyangkut tentang perencanaan penerimaan tenaga kerja, analisis jabatan, seleksi pegawai dan penempatan tenaga kerja.
b. Pengembangan,
adalah kegiatan yang meliputi system pengupahan, mengadakan penilaian karyawan, mengadakan pemindahan, dan merencanakan tenaga kerja bagi karyawan.
c. Pemberian kompensasi,
adalah kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan analisis tentang upah yang dibayarkan, mengadakan evaluasi jabatan, mengadakan penilaian tingkat produktivitas, dan mengadakan penilaian sistem pengupahan insentif.
d. Pengintegrasian
adalah kegiatan untuk memudahkan keinginan perusahaan, tenaga kerja, dan masyarakat.
e. Pemeliharaan
adalah kegiatan yang meliputi penyusunan program keselamatan, kesehatan dan pelayanan karyawan serta pemutusan hubungan kerja.
Adapun maksud dan tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas, yang bisa dibina dan dimanfaatkan dalam kegiatan organisasi.
b. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai.
c. Untuk menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai, baik secara vertikal maupun secara horizontal.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah salah satu aktivitas fungsi manajemen untuk menyediakan segala kebutuhan financial yang berkaitan dengan operasional perusahaan dan organisasi.
Fungsi utama manajemen keuangan antara lain:
a. raising of fund
adalah kegiatan untuk mendapatkan dana atau penyusunan sumber penerimaan atau anggaran penerimaan,
b. allocation of fund
adalah kegiatan untuk mengalokasikan sumber keuangan yang ada pada segala aktivitas perusahaan atau penyusunan anggaran pengeluaran.
c. controlling of fund
adalah kegiatan untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pemanfaatan keuangan.
Penerapan fungsi manajemen keuangan dimaksudkan untuk:
a. mencapai efisiensi penggunaan atau pemanfaatan keuangan
b. meningkatkan serta memaksimalkan keuntungan (rentabilitas),
c. menyediakan dana yang cukup untuk operasional jangka pendek dan jangka panjang,
d. memberikan perlindungan terhadap penyelenggaraan atau pelaksanaan keuangan.
5. Manajemen Administrasi/Akuntansi
Manajemen administrasi/akuntansi adalah cara mengajukan informasi mengenai administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen dalam menentukan garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari dari suatu usaha.
0 comments:
Post a Comment